Wah.. Sudah lama banget saya ngga ngeblog. Dan, lama juga ngga nyahut tema-tema tantangan dari Kacruters. Tapi, kalau ngga salah tema terakhir dari #TheKacrutMenulis itu adalah tentang Resolusi 2012 yaa? Menurut Mbak Deesan, minimal 25 resolusi, lebih juga gapapa. Waduuuuh.. *garuk-garuk*
Sebelum saya nulis soal resolusinya apa-apa aja, izinkan saya menulis SALAH SATU Resolusi 2012 di postingan ini, yaitu menulis lebih banyak tentang keunikan Indonesia. Kebetulan hari ini saya dan kawan saya satu tim sedang membicarakan tentang Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil, yang berlokasi di kaki Gunung Gamalama, Ternate.
Indonesia bagian Timur memang menyimpan banyak sekali cerita unik, eksotis, bahkan mistis. Ternate, selain dinobatkan sebagai penghasil cengkeh terbaik di dunia, juga menyimpan misteri tentang sepasang danau--Tolire Besar dan Tolire Kecil ini.
Konon, menurut penduduk setempat, dulunya danau tersebut adalah perkampungan makmur dan dihuni oleh orang-orang berada. Namun, karena salah satu penduduk melakukan perzinahan dengan anaknya sendiri, bahkan sampai hamil, maka Tuhan mengazab kampung tersebut dengan menenggelamkannya ke dasar danau. Danau Tolire Besar diyakini sebagai tanah yang dipijak oleh si bapak bejat itu, sedangkan Danau Tolire Kecil diyakini sebagai tanah yang dipijak oleh si anak perempuan yang dihamilinya *However, saya ngga ngerti persis gimana ceritanya, apa tanahnya terbuka dulu baru terisi air, atau mendadak ada air bah yang menggenangi kampung tersebut sampai berpuluh-puluh meter dalamnya*
Malahan ada yang bilang, kedalaman danau Tolire itu tidak ada yang tahu. Ada yang bilang 60 meter, ada juga yang bilang sampai berkilo-kilometer dan langsung terhubung ke laut. Saya sudah coba konsultasi dengan Mbah Google, apakah ada studi khusus tentang danau ini, tapi ternyata belum ada. Keterangan satu-satunya adalah ada seorang brimob yang mencoba mendeteksi dengan sonar, apa betul di dasarnya itu terdapat harta karun. Hasilnya, sonar mendeteksi semacam logam di dasar danau, tapi tidak ada yang mengkonfirmasi jika logam itu adalah harta karun.
Nah, yang unik, kalau kita mencoba melempar batu ke danau ini, berapapun ukurannya, batu tersebut tidak akan pernah mencapai permukaan air. Ngga percaya? Lihat aja liputannya berikut ini:
Dan beberapa saat lalu, ada juga komunitas backpacker yang mengupas soal Danau Tolire ini. Mereka membawa sendiri beberapa batu besar untuk dilemparkan. (Kalau pengunjung biasanya, dengan Rp1.000 kita bisa dapatkan 5 butir batu berukuran kecil dari penjual batu yang ada di sekitar danau). Para backpacker ini melemparkan batu dari pelontar dari atas danau. Dengan kamera, mereka mengikuti arah jatuhnya batu tersebut. Hasilnya: batu menghilang sebelum menyentuh permukaan air. Nah lho!
Percobaan berikutnya, para backpacker dibagi jadi dua tim. Satu tim turun ke danau (stand by di atas perahu kecil) dan merekam dengan kameranya, sementara tim satunya lagi melemparkan batu kembali dari atas. Hasilnya, tim yang berada di bawah hanya melihat batu melintas, tapi tidak pernah mendengar bunyi *jeburr*, permukaan danau pun tidak beriak. Kamera lagi-lagi menangkap, beberapa meter sebelum menyentuh permukaan air, batu tersebut hilang. Akhirnya, tim yang di bawah naik kembali, meninggalkan danau dengan rasa seram.
Menurut penduduk lokal, danau yang airnya berwarna cokelat kekuningan itu dihuni oleh siluman buaya putih berukuran 10 meter. Tidak hanya itu, mereka percaya, danau juga dihuni oleh banyak makhluk halus dan dedemit. Makanya, mereka mengatakan, batu yang dilemparkan keburu dihisap oleh kekuatan supranatural, sehingga tidak pernah berhasil menyentuh permukaan air. Lalu, batunya ke mana ya??
Saya sempat bertanya-tanya, apa belum ada orang gila yang mencoba menceburkan diri ke danau itu. Kalau memang dia tidak kecebur, lalu dia muncul di mana? hehehe.. *pemikiran yang aneh*
Nah, akhirnya, Danau Tolire saya masukkan ke dalam "My Bucket List" sebagai lokasi yang akan saya datangi sebelum kontrak saya di dunia ini habis. Hehehe.. Mudah-mudahan tercapai. Amiiin!
Sebelum saya nulis soal resolusinya apa-apa aja, izinkan saya menulis SALAH SATU Resolusi 2012 di postingan ini, yaitu menulis lebih banyak tentang keunikan Indonesia. Kebetulan hari ini saya dan kawan saya satu tim sedang membicarakan tentang Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil, yang berlokasi di kaki Gunung Gamalama, Ternate.
Tolire Besar dan Tolire Kecil, Ternate Image by Wikimapia.org |
Konon, menurut penduduk setempat, dulunya danau tersebut adalah perkampungan makmur dan dihuni oleh orang-orang berada. Namun, karena salah satu penduduk melakukan perzinahan dengan anaknya sendiri, bahkan sampai hamil, maka Tuhan mengazab kampung tersebut dengan menenggelamkannya ke dasar danau. Danau Tolire Besar diyakini sebagai tanah yang dipijak oleh si bapak bejat itu, sedangkan Danau Tolire Kecil diyakini sebagai tanah yang dipijak oleh si anak perempuan yang dihamilinya *However, saya ngga ngerti persis gimana ceritanya, apa tanahnya terbuka dulu baru terisi air, atau mendadak ada air bah yang menggenangi kampung tersebut sampai berpuluh-puluh meter dalamnya*
Malahan ada yang bilang, kedalaman danau Tolire itu tidak ada yang tahu. Ada yang bilang 60 meter, ada juga yang bilang sampai berkilo-kilometer dan langsung terhubung ke laut. Saya sudah coba konsultasi dengan Mbah Google, apakah ada studi khusus tentang danau ini, tapi ternyata belum ada. Keterangan satu-satunya adalah ada seorang brimob yang mencoba mendeteksi dengan sonar, apa betul di dasarnya itu terdapat harta karun. Hasilnya, sonar mendeteksi semacam logam di dasar danau, tapi tidak ada yang mengkonfirmasi jika logam itu adalah harta karun.
Nah, yang unik, kalau kita mencoba melempar batu ke danau ini, berapapun ukurannya, batu tersebut tidak akan pernah mencapai permukaan air. Ngga percaya? Lihat aja liputannya berikut ini:
Dan beberapa saat lalu, ada juga komunitas backpacker yang mengupas soal Danau Tolire ini. Mereka membawa sendiri beberapa batu besar untuk dilemparkan. (Kalau pengunjung biasanya, dengan Rp1.000 kita bisa dapatkan 5 butir batu berukuran kecil dari penjual batu yang ada di sekitar danau). Para backpacker ini melemparkan batu dari pelontar dari atas danau. Dengan kamera, mereka mengikuti arah jatuhnya batu tersebut. Hasilnya: batu menghilang sebelum menyentuh permukaan air. Nah lho!
Image by Wikimapia.org |
Menurut penduduk lokal, danau yang airnya berwarna cokelat kekuningan itu dihuni oleh siluman buaya putih berukuran 10 meter. Tidak hanya itu, mereka percaya, danau juga dihuni oleh banyak makhluk halus dan dedemit. Makanya, mereka mengatakan, batu yang dilemparkan keburu dihisap oleh kekuatan supranatural, sehingga tidak pernah berhasil menyentuh permukaan air. Lalu, batunya ke mana ya??
Saya sempat bertanya-tanya, apa belum ada orang gila yang mencoba menceburkan diri ke danau itu. Kalau memang dia tidak kecebur, lalu dia muncul di mana? hehehe.. *pemikiran yang aneh*
Nah, akhirnya, Danau Tolire saya masukkan ke dalam "My Bucket List" sebagai lokasi yang akan saya datangi sebelum kontrak saya di dunia ini habis. Hehehe.. Mudah-mudahan tercapai. Amiiin!
2 komentar:
ini danau kok nampak aneh ya? enggak ada kegiatan menangkap ikan dlsb gitu ya??!
@ Damz: Ngga ada, Damski, penduduknya terlalu takut sama cerita mistis Danau Tolire. Wong lempar batu aja gak sampe-sampe, gimana mau nangkap ikan. Yang aneh lagi, kalau kamu liat di google earth atau wikimapia, gelombang danaunya itu ganjil, ngga seperti danau pada umumnya. Kayak ada gurat-gurat ala aurora borealis gitu. Liat deh.. :D
Posting Komentar