Kamis malam, pukul 21:40 WIB. Baru sekira 15 menit lalu saya meninggalkan kantor. Masih stuck di jalan. Patal Senayan, Jakarta Selatan, tepatnya. Hebat betul, jam segini masih sempat-sempatnya padat merayap.
Syukur saya menumpang taksi putih (express), tidak menyetir sendiri. Kebayang kalau saya nyetir sendiri, keadaan letih, penat, tapi harus menghadapi antrean panjang lalu lintas. Dengan naik taksi, saya lebih santai, lebih nyaman, walaupun harus merogoh kantong setidaknya Rp90.000 dari Benhil ke Pondok Cabe.
Hmm.. di Jakarta ini, kenyamanan memang mahal.
Dua kereta listrik (KRL) sudah melewati kami. Satu KRL ke arah Bintaro dan satu lagi ke arah sebaliknya: Tanah Abang.
Melihat jalur KRL sepanjang jalan Tentara Pelajar - Palmerah ini, agak ngeri juga. Karena di lokasi tertentu, KRL harus melambatkan jalannya, gegara kontur tanah yang ditumpangi double track rel ini memang agak miring. Lantas saya mendadak merasa jadi terusik, pernah nggak sih comrades terpikir bahwa setiap harinya kita berutang nyawa pada para sopir bus, sopir taksi, sopir ojek, masinis kereta, dan lain-lain?
We owe them, because they do the job well, Thank God! Kalau ngga, kebayang chaos dan disaster yang bisa terjadi. Hmmm..
Pukul 21:53 WIB, saya dan Pak Sopir taksi Express bernomor bodi BD 6285 ini sudah melewati Gandaria. Saya barusan minta agar sang sopir tidak mengambil jalur underpass, karena kondisi jalannya yang rusak, dimana aspalnya rontok, hanya tersisa aspal garukan (base-nya), menyebabkan macet karena semua kendaraan yang masuk pasti melambatkan jalan. Terutama motor.
Yak, Gandaria - PIM, Lancar jaya. Sedikit ramai di halte busway PIM saja..
Saya jadi kepikiran, sudah lama euy nggak mampir PIM. Hehehe... Beberapa minggu lalu comradesses (cewek-cewek) semasa kuliah mengundang temu kangen di PIM. Sayangnya waktu itu bersamaan dengan acara halal bihalal di rumah sohib SMP saya, Robiatul Adawiyah--Mamah Oby, begitu kami menjulukinya. Karena saya sudah lebih dulu janji datang ke rumah Oby, yaa saya tidak bisa hadir ke acara temu kangen ESP95Unpad's girls day out deh.. Bukan karena ngga kangen kalian ya, girls! I miss you all so much, but I already made promise to my other friends first.
Mungkin terlihat remeh, but keep your promises and do it. It's how you appreciate other people, as well as appreciating yourself.
Hmm.. Pukul 22:04 WIB. Taksi saya melintasi bundaran Pondok Indah. Situasi lancar. Sedikit padat di area komersial food court dan banking Jl. Raya Metro Pondok Indah.
I think I'll stop writing for now. Bukannya apa-apa, my android is getting slower when I type. Hanya satu hal yang terpikirkan oleh saya saat ini, yakni obrolan saya dengan Mhimi di whatsapp barusan. Hihihi.. *lirik Mhimi* she knows what I'm talking about. ^_^
Good evening, comrades and rest well ya. I love you all..
Patal Senayan, malam saja masih macet |
Hmm.. di Jakarta ini, kenyamanan memang mahal.
Dua kereta listrik (KRL) sudah melewati kami. Satu KRL ke arah Bintaro dan satu lagi ke arah sebaliknya: Tanah Abang.
Melihat jalur KRL sepanjang jalan Tentara Pelajar - Palmerah ini, agak ngeri juga. Karena di lokasi tertentu, KRL harus melambatkan jalannya, gegara kontur tanah yang ditumpangi double track rel ini memang agak miring. Lantas saya mendadak merasa jadi terusik, pernah nggak sih comrades terpikir bahwa setiap harinya kita berutang nyawa pada para sopir bus, sopir taksi, sopir ojek, masinis kereta, dan lain-lain?
We owe them, because they do the job well, Thank God! Kalau ngga, kebayang chaos dan disaster yang bisa terjadi. Hmmm..
Pukul 21:53 WIB, saya dan Pak Sopir taksi Express bernomor bodi BD 6285 ini sudah melewati Gandaria. Saya barusan minta agar sang sopir tidak mengambil jalur underpass, karena kondisi jalannya yang rusak, dimana aspalnya rontok, hanya tersisa aspal garukan (base-nya), menyebabkan macet karena semua kendaraan yang masuk pasti melambatkan jalan. Terutama motor.
Yak, Gandaria - PIM, Lancar jaya. Sedikit ramai di halte busway PIM saja..
Saya jadi kepikiran, sudah lama euy nggak mampir PIM. Hehehe... Beberapa minggu lalu comradesses (cewek-cewek) semasa kuliah mengundang temu kangen di PIM. Sayangnya waktu itu bersamaan dengan acara halal bihalal di rumah sohib SMP saya, Robiatul Adawiyah--Mamah Oby, begitu kami menjulukinya. Karena saya sudah lebih dulu janji datang ke rumah Oby, yaa saya tidak bisa hadir ke acara temu kangen ESP95Unpad's girls day out deh.. Bukan karena ngga kangen kalian ya, girls! I miss you all so much, but I already made promise to my other friends first.
Mungkin terlihat remeh, but keep your promises and do it. It's how you appreciate other people, as well as appreciating yourself.
Hmm.. Pukul 22:04 WIB. Taksi saya melintasi bundaran Pondok Indah. Situasi lancar. Sedikit padat di area komersial food court dan banking Jl. Raya Metro Pondok Indah.
I think I'll stop writing for now. Bukannya apa-apa, my android is getting slower when I type. Hanya satu hal yang terpikirkan oleh saya saat ini, yakni obrolan saya dengan Mhimi di whatsapp barusan. Hihihi.. *lirik Mhimi* she knows what I'm talking about. ^_^
Good evening, comrades and rest well ya. I love you all..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar