22 Maret 2013

Tips dan Trik Agar Tulisan Cepat Tayang

Tips dan trik yang ini sebetulnya sudah dirilis lebih lama dibandingkan tips sebelumnya. Saya menulisnya tgl 26 Februari 2013. Saya copy-paste lagi di sini, just in case kawan-kawan masih membutuhkan yaa.. :)
Kawan-kawan tersayang,

Meski editing adalah pekerjaan seorang editor/redaktur, kecermatan pewarta/penulis saat menulis tetaplah penting. Perlu disadari bahwa proses editing membutuhkan waktu, sementara redaktur sekalipun mempunyai tenggat (deadline). Jika tulisan yang diterima masih "mentah" (apalagi hanya berupa script), berantakan dan mengabaikan tata bahasa, wajar jika redaktur memutuskan untuk menyingkirkan tulisan tersebut.

Menyingkirkan di sini maksudnya ada dua: (1) membuang naskah bersangkutan dengan mengatakan tidak layak tayang; (2) menyimpan naskah di tumpukan paling bawah untuk dikerjakan kemudian.

Kawan, editor/redaktur hanyalah seorang manusia yang mempunyai dua mata, dua tangan dan kehidupan sebagaimana normalnya manusia. *yaeyalah* :D

Mereka (editor/redaktur) bisa lapar, bisa jenuh, bisa pusing, bisa sakit, bisa juling dan bisa berguling-guling jika terlalu penat. Waktu yang mereka miliki juga terbatas, jadi penulisan yang rapi dan baik akan luar biasa sangat membantu proses editing hingga publishing.

Penjelasan saya di atas sekaligus menjawab pertanyaan sejumlah kawan, mengenai "Kapan tulisan saya ditayang?" yang sering dilontarkan kepada saya. Sebetulnya cukup sederhana jawabannya: jadilah penulis yang mampu MENDAPAT PERHATIAN KHUSUS dari REDAKTUR/EDITOR.

Namun, bagaimana cara mendapat perhatian khusus dari Redaktur? Berikut adalah tips-nya.

(1) MENULISLAH DENGAN SEBAIK-BAIKNYA TULISAN.

[a]. Sebuah tulisan yang baik pasti sarat (banyak) dengan informasi penting/berharga. Maka dari itu, tulislah informasi yang akurat (terpercaya kebenarannya), aktual (hangat), faktual (nyata) dan inspiratif, dengan bahasa yang komunikatif dan LUGAS.

Ingat prinsip: KISS = Keep It Short and Simple.

[b]. PERHATIKAN EJAAN dan TANDA BACA. Sangat banyak penulis yang mengabaikan (baca: meremehkan) ejaan dan tanda baca. Padahal ejaan, tanda baca dan pemenggalan kalimat itu sangat penting.

Justru proses menyunting (editing) yang paling banyak menyita waktu adalah saat memeriksa tanda baca dan ejaan. "Hal yang sering dianggap remeh, tapi sangat menyebalkan efeknya," begitu sering saya katakan.

Nah, jika tips (1) ini dilakukan seorang penulis, wuahhh... alangkah bahagianya Redaktur/Editor Anda, karena itu sangat membantu efisiensi dan waktu kerja kami.

(2) BERTEMANLAH DENGAN REDAKTUR/EDITOR.

"Tak kenal maka tak sayang." Begitu kira-kira analogi yang tepat antara redaktur/editor dengan pewarta/kontributor/penulisnya. Jika seorang redaktur mengenal penulisnya secara pribadi, ini bisa jadi keunggulan tersendiri. Karena, biasanya redaktur suka sharing ilmu dan lebih memilih berteman dengan penulis yang MAU BELAJAR dan MAU MEMPRAKTIKKAN PELAJARAN yang mereka dapatkan dari si redaktur.

Maaf, bukan berarti seorang redaktur itu paling pintar dibandingkan si penulis lho ya. Namun harus diakui bahwa dalam hal publikasi tulisan, redaktur sudah pasti paling ahli dan punya otoritas untuk menayangkan tulisan yang dinilainya layak publikasi.

Makanya, sempatkanlah berkenalan dengan redaktur, bertemanlah dengan tulus. Tak perlu sering-sering traktir (hehehe..), yang penting rajin berkirim kabar dan tegur sapa, itu juga cukup kok. Nah, kalau sudah berteman dengan si redaktur, rajinlah mengingatkan (dengan santun) soal tulisan Anda yang belum tayang. Yakinkan bahwa tulisan Anda penting untuk dibaca orang banyak karena momennya pas. Niscaya, redaktur akan senang hati meletakkan tulisan Anda sebagai prioritas tayang. :)

Demikian tips saya hari ini. Tunggu tips selanjutnya ya..

1 komentar:

Nyayu Amibae mengatakan...

kalo aku rajin2 kirim jempol di fb saja deh,,, wkwkwkwk